Sabtu, 13 Agustus 2011

IF YOU WANT EVERYTHING YOU WILL GET NOTHING. PART II


Seorang  wanita kaya sedang terlibat pembicaraan serius dengan seorang pelukis  profesional.  “Mas,   aku minta kau lukis diriku semirip – miripnya dan sudah tentu harus cantik !”.  Kata si wanita tadi.  Si pelukis tertegun sejenak seperti orang kebingungan lalu berkata: “ Wah mohon maaf bu saya tidak bisa melakukannya  ”.  “ Bagaimana kamu ini, katanya pelukis profesional !”.  Bentak wanita tadi dengan emosional. “ Begini Bu, Ibu hanya bisa memilih salah  satu yakni cantik saja tetapi tidak mirip atau …”.  “atau apa!”, bentak wanita tadi tak sabar.  “ atau  mirip bahkan sangat mirip tetapi seadanya , eh.. maksud saya tidak cantik gitu lho Bu!”. Kata si pelukis itu polos.

Kamis, 14 Juli 2011

Antara Tugas, Cinta dan Keluarga

 Bismillahi tawakkaltu  ‘Alallah. La haw la walaa quwwata illa billah.  Kaki kananpun  mulai dilangkahkan dan didahulukan. Seorang wanita yang tengah hamil sedang berjalan menuju pangkalan ojek langganannya yang selanjutnya si tukang ojek mengantar wanita tersebut ke tempat tujuan yakni sebuah pelabuhan tempat biasanya perahu – perahu kecil bermesin yang biasa disebut masyarakat setempat ‘kelotok’ mangkal.  Ternyata pelabuhan kelotok tersebut bukanlah tujuan akhir.  Si wanita tersebut harus naik lagi kelotok tersebut kurang lebih 1 jam perjalanan di air hingga mengantarnya tiba di sebuah sekolah tempat dia mengajar.  Ya wanita itu adalah seorang guru.  Dan aktifitas pagi hari yang demikian merupakan kegiatan rutin yang harus dilakoninya setiap hari kerja.  Sebuah perjalanan yang mengandung resiko karena harus melewati perairan luas dengan perahu yang tidak terlalu besar.  Terlebih ibu guru ini tidak memiliki keahlian berenang ditambah lagi kondisinya yang sedang hamil tua, tetapi kekuatan ‘niat’ yang luar biasa tetap mengantarkannya bertugas demi mendidik anak-anak bangsa.

Selasa, 07 Juni 2011

IF YOU WANT EVERYTHING YOU WILL GET NOTHING

Ungkapan di atas merupakan sebuah ungkapan yang  sangat bijaksana dalam  menyikapi prilaku manusia yang memilki keinginan  tiada terbatas. Tidak salah kalau kita memiliki mimpi – mimpi dan cita – cita yang tinggi. Juga tidak keliru kalau kita memiliki ambisi tertentu dan berupaya untuk merealisasikan ambisi tersebut. Karena pada dasarnya manusia disuruh berupaya di muka bumi ini untuk  meraih yang terbaik bagi dirinya dengan upaya yang sungguh – sungguh. Siapa yang sungguh – sungguh dia akan memperoleh hasilnya dan Allah tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali dia sendiri yang mengubahnya.  Yang patut menjadi perhatian dan renungan kita adalah bagaimana proses meraihnya dan apa saja dampaknya.

Sabtu, 14 Mei 2011

Aku Bersyukur Lahir, Besar, dan Tinggal di Indonesia


Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu, aku bersama dengan teman – teman rombongan kelompok kerja kepala sekolah Martapura, mendapat kesempatan berkunjung ke negara tetangga kita, Singapura dan Malaysia.  Singapura, salah satu negara yang kami kunjungi,  merupakan negara yang sangat dekat dengan negara kita.  Dengan memakan waktu hanya kurang lebih 1 jam naik fery dari pelabuhan Sekupang Batam kita sudah sampai di Harbourfront Singapura dan selanjutnya melaporkan diri di keimigrasian di Pelabuhan Singapura tersebut sebelum memasuki negara mereka.

Rabu, 30 Maret 2011

Build Me a Son

Build Me a Son
                                            
 by General Douglas A. MacArthur
Build me a son, O Lord,
who will be strong enough to know when he is weak,
and brave enough to face him self when he is afraid;
one who will be proud and unbending in honest defeat,
and humble and gentle in victory.
Build me a son whose wishbone will not be
where his backbone should be;
a son who will know Thee- and that
to know himself is the foundation stone of knowledge.
Lead him, I pray, not in the path of ease and comfort,
but under the stress and spur of difficulties and challenge.
Here, let him learn to stand up in the storm;
here, let him team compassion for those who fall.
Build me a son whose heart will be clear, whose goals will be high;
a son who will master himself before he seeks to master other men;
one who will learn to laugh, yet never forget how to weep;
one who will reach into the future, yet never forget the past.
And after all these things are his,
add, I pray, enough of a sense of humor,
so that he may always be serious,
yet never take himself too seriously.
Give him humility, so that he may always remember
the simplicity of true greatness,
the open mind of true wisdom,
the meekness of true strength.
Then I, his father, will dare to whisper,
"I have not lived in vain."
Source :
 

Kamis, 10 Februari 2011

MENCIPTAKAN RUMAH TANGGA SURGAWI


Pasang surut kehidupan dalam berumah tangga pastilah akan ditemui oleh setiap keluarga. Dinamika yang terjadi dalam rumah tangga menandakan bahwa ada kehidupan di dalam rumah tangga tersebut. Persoalan – persoalan yang muncul dalam keluarga sebenarnya adalah ujian – ujian yang di berikan oleh Allah agar kita semakin kuat, semakin  tambah belajar dan semakin cerdas dalam mensikapi persoalan – persoalan tersebut. Sayangnya banyak orang yang sering  bersikap tidak dewasa dalam menyikapi permasalahan – permasalahan yang ada. Dengan segala kebodohan yang ada, orang banyak mengubah ikatan suci yang hangat dan penuh berkah Allah itu menjadi penjara yang begitu gelap menghimpit yang tidak jarang berujung pada hancurnya ikatan tali pernikahan yang begitu mulia tersebut. Perceraian memang diperbolehkan tetapi ini merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Abghadul halali ilallah al – thalaq.