Kamis, 14 Juli 2011

Antara Tugas, Cinta dan Keluarga

 Bismillahi tawakkaltu  ‘Alallah. La haw la walaa quwwata illa billah.  Kaki kananpun  mulai dilangkahkan dan didahulukan. Seorang wanita yang tengah hamil sedang berjalan menuju pangkalan ojek langganannya yang selanjutnya si tukang ojek mengantar wanita tersebut ke tempat tujuan yakni sebuah pelabuhan tempat biasanya perahu – perahu kecil bermesin yang biasa disebut masyarakat setempat ‘kelotok’ mangkal.  Ternyata pelabuhan kelotok tersebut bukanlah tujuan akhir.  Si wanita tersebut harus naik lagi kelotok tersebut kurang lebih 1 jam perjalanan di air hingga mengantarnya tiba di sebuah sekolah tempat dia mengajar.  Ya wanita itu adalah seorang guru.  Dan aktifitas pagi hari yang demikian merupakan kegiatan rutin yang harus dilakoninya setiap hari kerja.  Sebuah perjalanan yang mengandung resiko karena harus melewati perairan luas dengan perahu yang tidak terlalu besar.  Terlebih ibu guru ini tidak memiliki keahlian berenang ditambah lagi kondisinya yang sedang hamil tua, tetapi kekuatan ‘niat’ yang luar biasa tetap mengantarkannya bertugas demi mendidik anak-anak bangsa.