Rabu, 13 Oktober 2010

PRINSIP-PRINSIP MORAL DALAM ETIKA YANG MENDASARI SIKAP DAN PRILAKU PEMIMPIN YANG BAIK

(Materi di Pusdiklat Sawangan tanggal 7 Februari 2007)

Pemimpin yang baik:
1.menyadari bahwa hidupnya menjadi bermakna kalau kehidupannya memberi manfaat bagi orang lain.
  Jabatannya sebagai pemimpin menjadi bermakna, kalau keberadaan dirinya sebagai pemimpin dirasakan  memberi manfaat bagi orang yang dipimpin dan bagi masyarakat yang dilayani oleh organisasinya.
2. menyadari bahwa dirinya tidaklah sempurna, karena itu:
  • melibatkan stafnya ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
  • dia terbuka menerima dan berusaha memahami pendapat orang lain.
  • tidak memaksakan pikiran atau kehendak sendiri
  • berani mengoreksi keputusan sendiri apabila ternyata salah atau kurang tepat.
3. menyadari dirinya adalah figur yang paling dominan menentukan keberhasilan organisasi yang dipimpinnya, karena itu:
  • membangun dan menjaga kredibilitas dirinya (menjadi orang yang dapat dipercaya karena kemampuan dan kejujurannya).
  • Tidak menjadi sombong, sekalipun menjadi orang penentu.
4. menyadari bahwa keberhasilan yang dia capai adalah keberhasilan melalui orang lain, karena itu:
  • menghargai prestasi masing-masing orang yang berkontribusi.
  • memberi kesempatan berkembang bagi orang yang dia pimpin
  • memelihara integritas dirinya sebagai sumber motivasi bagi yang dia pimpin.
5. menyadari bahwa dirinya menjadi pemimpin karena ada yang dipimpin, karena itu:
  • dia akan selalu memperhatikan dan mendahulukan kepentingan orang yang dia pimpin, dan
  • mendahulukan kepentingan orang yang dilayani oleh organisasinya.
6. menyadari bahwa dirinya adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah, karena itu:
  • membuka dirinya untuk dikritik atau dikoreksi
  • menerima kritik sebagai kebutuhan untuk mengendalikan dirinya dari berbuat salah.
7. menerima dan menghargai perbedaan sebagai rahmat:
  • berbeda pendapat tidak berarti bermusuhan
  • berbeda pendapat memperkaya alternatif
  • iklim yang menghargai perbedaan pendapat, akan menyuburkan berkembangnya ide dan kreatifitas
  • bhinneka tunggal ika
8. menggunakan kuasa dan pengaruh secara arif, sehingga:
  • menerapkan prinsip reward and punishment secara bijaksana
  • tidak mendendam pada staf maupun atasannya
  • pemimpin tidak menghasut, dan
  • pemimpin tidak menjadi sumber masalah
9. memiliki sense of accountability:
  • bertanggung jawab atas segala akibat dari keputusan yang ditetapkannya, karena itu selalu mengantisipasi resiko dari setiap rancangan keputusannya
  • tidak hanya merasa bertanggung jawab kepada atasannya secara struktural, tetapi bertanggungjawab kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan organisasinya, terutama kepada pihak yang menjadi sumber dana ornanisasi.
  • Tidak melempar tanggung jawab kesalahan atau kegagalan kepada bawahan atau atasan.
10. menaati hukum dan menghargai aturan untuk menciptakan ketertiban mencapai keberhasilan.
  • Memberlakukan aturan organisasi secara konsisten, tegas dan terbuka
  • Tidak membeda-bedakan pemberlakuan aturan
11. menghargai dan menghormati PERSAINGAN.
  • Pesaing adalah partner berpacu untuk maju
  • Pesaing bukanlah musuh yang harus dihancurkan
  • Menciptakan iklim yang kondusif untuk menumbuhkan persaingan yang sehat di sekolah
12. mendengar suara hati nurani.
  • Memberi hikmat dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan
  • Terutama dalam proses pengambilan keputusan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar