Lentera Hati

tulisan - tulisan ini merupakan inspirasi - inspirasi hidup dari berbagai sumber, terutama al _ Qur'an dan Al - Hadits.  Maaf masih dalam tahap penyelesaian dan terus di update.



1. Keutamaan Hidup

Empat perkara yang harus ada dalam mencapai keutamaan hidup :
  1. I’tikad yang shahih yang tidak dicampuri bid’ah
  2. Taubat yang sesungguhnya, yang menutup mati jalan kembali kepada maksiat
  3. Meminta rela sekalian lawan hingga padamu tidak tergantung hak dari seorangpun jua
  4. Mempelajari ilmu syariat sekedar dengan dia kita dapat menjalankan perintah Allah dengan seksama, dan sebagian dari ilmu akhirat yang dengannya kita boleh mengharap lepas dari segala bencana.

2.  Ada tiga Penyelamat

  1. Takut kepada Allah baik dalam kesendirian maupun dalam keramaian
  2. Berlaku adil; baik dalam keadaan senang maupun marah
  3. bersikap sederhana; baik dalam kekurangan maupun kecukupan

3.  Kerusakan Hati dan Penderitaan

Dari Al – Hasanul Basri ( semoga Allah meredhoi beliau ).  Beliau berkata ; Sesungguhnya kerusakan hati itu disebabkan oleh 6 hal :

Pertama   : Melakukan perbuatan dosa seraya berharap agar taubatnya di terima.
Kedua       : Mempelajari ilmu dan tak beramal dengan ilmu tadi
Ketiga       : Jika beramal tidak ada keikhlasannya
Keempat  : Memakan rezeki dari Allah tanpa bersyukur kepada – Nya
Kelima      :Tidak ridha kepada apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya
Keenam   : Menguburkan jenazah tanpa mengambil i’tibar dari padanya

4.  Lima Belas Macam Perbuatan yang Membawa Bencana

Rasulullah SAW bersabda; jika Ummatku telah melakukan 15 macam perkara, maka pasti tiba bala atas mereka. 15 perkara tersebut adalah :
  1. Jika kekuasaan itu dianggap sebagai keuntungan
  2. dan Amanah dianggap sebagai Ghonimah
  3. dan Zakat dianggap sebagai kerugian
  4. dan laki – laki tunduk pada istrinya
  5. dan durhaka terhadap ibunya
  6. dan taat pada temannya
  7. dan membenci pada ayahnya
  8. dan bersuara keras ( menjerit – jerit ) di Masjid
  9. dan pimpinan kaum itu orang yang rendah budi pekertinya
  10. orang ditakuti karena kejahatannya
  11. dan merajalela minuman khamer ( mabuk – mabukan )
  12. dan umum pakaian sutera
  13. dan umum penari – penari wanita
  14. dan merata permainan musik ( band – band )
  15. dan yang akhir dari ummat ini telah mengutuk pada umat – umat terdahulunya.
Maka ketika itu turunlah azab berupa angin ribut, gempa, longsor atau kemusnahan
( HR Attarmidzi 


5.  Camkan 8 hal berikut yang sangat berfaedah bagi kita untuk difikirkan dan diamalkan:

  1. Tiada kekasih yang setia dan bisa menyertai kita hingga ke alam kubur dan menghibur kita selain AMAL SHALEH. Karenanya perbanyaklah kebajikan dan amal shaleh.
  2. Allah berfirman; “ dan adapun orang yang merasa takut terhadap kedudukan Tuhannya dan ditahannya nafsunya dari keinginan yang rendah – rendah maka sesungguhnya syurgalah baginya”. Sebab itu .... segeralah lawan NAFSU dan jihadlah menentangnya.
  3. Keluarkanlah HARTA simpanan di jalan Allah karena itulah simpanan kita di sisi Allah.  Firman Tuhan : “ Apa yang ada padamu akan hilang dan apa yang ada pada sisi Allah akan kekal selamanya.
  4. Seutama – utamanya orang di sisi Allah ialah orang yang lebih TAQWA bukannya orang yang bermegah – megah dengan harta kekayaan, pangkat, golongan dan keluarga.
  5. Pembagian penghidupan bagi kita telah diatur Allah di zaman azali, oleh karena itu janganlah berlaku DENGKI kepada seorang jua.
  6. Tak patutlah kita memusuhi seorang jua selain SYAITHAN. Ingatlah firman Tuhan “ maka ketahuilah bahwasanya syaithan itu musuh kamu, maka pandanglah ia sebagai musuh”.
  7. Firman Allah,” Tak satu hewanpun di muka bumi ini, melainkan bergantung rezekinya kepada Allah” Oleh karena itu BERIBADATlah dan jagalah. Jangan berharap kepada selain Allah.
  8. TAWAKKAL lah kepada Allah, maka pada Allahlah bagi – Nya yang mampu menyampaikan segala hajat, pelindung seutama – utamanya.

6. IBADAH MALAM

Bahwasanya Allah tabaraka wa ta’ala menjadikan angin berhembus di waktu akan subuh membawa zikir dan istigfar kepada Al – Malikil Jabbar.
Dan Kata – Nya jua : Apabila telah tiba permulaan malam maka berserulah penyeru dari bawah ‘Arasy : “Bangun, bangunlah hai ahli ibadat”, maka merekapun bangunlah dan beribadah sepuas hati. Kemudian berseru pula penyeru di pertengahan malam: “Bangun, hai kaum yang taat”, merekapun bangunlah dan sembahyang sampai saat hampir subuh. Dan diwaktu itu berseru pulalah penyeru : “ Bangun, bangunlah hai orang – orang yang mengharapkan ampun kepada Allah”. Dan ketika fajar terbit, berseru pulalah penyeru; “ Bangun, bangunlah hai golongan yang hidup lalai”, maka mereka bangunlah dari ketiduran mereka, bagaikan mayat yang dibangkitkan dari kubur.




7. Manusia yang Selalu Berkeluh Kesah ( Al - Ma'arij : 19 - 34

Sesungguhnya manusia itu tercipta dalam keluh kesah, apalagi kalau ditimpa suatu masalah. Namun ketika sedikit saja mendapat kenikmatan, dia lupa bersyukur dan menyedekahkan sebagian hartanya. Kecuali 9 golongan :
  1. Orang - orang yang mengerjakan shalat dengan rutin
  2. Pemurah, karena dia sadar dalam hartanya ada hak - hak orang tertentu
  3. Berorientasi kedepan, percaya akan hari kemudian
  4. Waspada, sebagai rasa takut akan azab Allah SWT
  5. Orang - Orang yang menjaga kehormatan diri
  6. Orang - orang yang memelihara amanah/jujur
  7. Menepati janji
  8. Tidak menutup - nutupi kebenaran
  9. Orang - orang yang memelihara shalat/ pengabdian kepada Allah dijaga kesempurnaanya

8.  KHUSYU"

Hatim al - Asham, ketika diminta untuk melukiskan shalatnya, berkata : “ Bila datang waktu shalat aku BERWUDHU dengan sesempurna mungkin, pergi ketempat shalatku, dan duduk di situ sampai tenang seluruh anggota tubuhku. Setelah itu aku bangkit dan memulai shalatku. Kujadikan KA’BAH diantara kedua mataku, SHIRATH di bawah telapakku, SYURGA di sisi kananku, NERAKA di sisi kiriku dan MALAIKATUL MAUT di belakangku. Kuperkirakan ini adalah Shalatku yang terakhir dan akupun berdiri diantara harapan dan kecemasan. Aku bertakbir dengan hati mantap, dan membaca ayat – ayat Al – Qur’an dengan tartil, kemudian aku mulai ruku’ dengan hati merunduk, dan bersujud dengan penuh khuyu’, duduk diatas bagian tubuhku sebelah kiri, menjadikan punggung kakiku sebagai alas, sambil menegakkan kaki kananku di atas ibu jarinya.  Kuikuti semuanya itu dengan penuh keikhlasan dan, setelah itu, akupun tak tahu, apakah shalatku itu diterima atau tidak?”
 
Diriwayatkan, Abdullah bin Abbas berkata bahwa nabi Daud AS, dalam munajatnya bertanya – tanya: “ Tuhanku, siapakah yang dapat menghuni rumah – Mu, dan shalat siapakah yang kau terima?”
Maka Allah SWT mewahyukan kepadanya: “ Hai Daud, orang yang menghuni rumah-Ku dan Kuterima shalatnya ialah orang yang merendahkan hatinya demi keagungan-ku, melewatkan hari – harinya dalam berzikir kepada-Ku, mencegah dirinya dari syahwat nafsu demi menghormati-Ku, memberi makan orang yang lapar, menjamu perantau dan mengasihani penderita. Orang seperti dialah yang cahayanya bersinar di lelangit dan bumi; bila ia berdoa kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkan do’anya, dan bila ia memohon dari-Ku, niscaya Aku memenuhinya. Aku akan menjadikan kebijakan dalam kejahilannya, ingat kepada-Ku dalam kelalaiannya dan cahaya dalam kegelapannya. Perumpamaan orang itu, diantara manusia lainnya adalah seperti taman Firdaus di puncak syurga, yang takkan kering sungainya dan takkan membusuk buah-buahannya.



8. JAWAHIRUL QUR'AN



3. CERMIN DIRI